Info Link Ads Text

  • Latest News

    Friday, December 5, 2014

    Walimatul Haji, Benarkah Mengadakan selamatan Haji Dianjurkan | Menggapai Berkah

    Walimatul Haji, Benarkah Mengadakan selamatan Haji Dianjurkan | Menggapai Berkah

    Bulan zulhijjah merupakan satu bulan dalam tahun Hijriyah yang banyak sekali terkandung nilai ibadah, dimana orang Islam sangat banyak kegiatan-kegiatan yang dianjurkan untuk melakukannya pada bulan Zulhijjah. Namun, ada satu ibadah yang secara khusus dilakukan di dalam bulan ini, yaitu ibadah Haji. Ibadah Haji merupakan satu ibadah yang dibebankan kepada orang-orang yang telah mampu.

    Bagi sebagian besar kita yang telah melaksanakan haji, dan pulang ke kampung halaman kita masing-masing, dan ada yang mengadakan syukuran atau yang disebut walimatul hajj. Yang menjadi pertanyaannya, apakah ada dasar hukumnya di dalam Islam, atau itu merupakan suatu tradisi?

    Mari kita bahas terhadap pertanyaan diatas yang timbul dibenak kita, benarkah hal tersebut dianjurkan dan mempunyai legalitas hukum sesuai Al-qur`an, hadis, Ijma dan Qiyas.

    Setelah sampai kerumah masing-masing dari jamaah haji, disunnahkan untuk mengadakan tasyakkuran, nyakni dengan menyembelih sapi ataupun unta. Sebagaimana disebutkan di dalam kitab Al-Fiqh al-Wadhih:


     يستحب للحاج بعد رجوعه بلده أن ينحر جملا أو بقرة او يذبح شاة للفقراء والمساكين والجيران والإخوان تقربا إلى الله عز و جل كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم


    "Disunnahkan bagi orang yang baru pulang haji untuk menyembelih unta, sapi atau menyembelih kambing (untuk diberikan) kepada para fakir miskin, tetangga, sanak kerabat, saudara serta relasi. (Hal ini dilakukan) sebagai bentuk pendekatan  diri pada Allah SWT, sebagaimana yang telah diamalkan oleh Nabi SAW." (Al-Fiqh al-Wadhih min Al-Kitab wa al-Sunnah, Juz I, hal 673).

    Kesunnahan ini berdasarkan Hadis Nabi SAW:


    أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ نَحَرَ جَزُورًا أَوْ بَقَرَةً. رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ فِى الصَّحِيحِ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ وَكِيعٍ.


    "Menceritakan oleh Abu Abdillah Al-Hafiz, menceritakan kepada kami oleh Abu Bakar bin Abdullah, Menceritakan oleh Al-Hasan bin Sufyan, dari Ishaq bin Ibrahim, dari Waki', dari Syukbah, dari Muharib bin Dtsar, dari Jabir bin 'Abdullah RA bahwa ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah usai melaksanakan haji, beliau menyembelih kambing atau sapi". (Sunan Kubra lil Baihaqi  [10681])

    Namun ada sebagian daerah, waliamtul hajj tidak hanya dilakukan setelah merka pulang dari tanah suci. Perayaan itu juga diadakan oleh calon jamaah haji sebelum berngkat ke tanah suci.  Kalau dilihat kandungan dan inti dari peryaan yang dilakukan saat sebelum haji tidak berbeda dengan walimatul hajj sesudah berangkat ke tanah suci.

    Dari beberapa keterangan dan redaksi diatas dapat disimpulkan bahwa mengadakan walimatul hajj merupakan suatu ibadah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

    Penulis: @rizzy

    Sumber: Fiqh Tradisional
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Walimatul Haji, Benarkah Mengadakan selamatan Haji Dianjurkan | Menggapai Berkah Rating: 5 Reviewed By: Islam News
    Scroll to Top