Info Link Ads Text

  • Latest News

    Thursday, December 4, 2014

    Nabi Isra' Mi'raj Dengan Ruh beserta Jasadnya, Benarkah? | Dakwatuna

    Nabi Isra' Mi'raj Dengan Ruh beserta Jasadnya, Benarkah? | Dakwatuna
    Gambar Ilustrasi Buraq,

    Setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam diseluruh penjuru dunia memperingati tonggak sejaah penting dalam Islam, yaitu Isra` Mi'raj. Para pendakwah ataupun Da'i seringm menerangkan tentang Hikayat bagaimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan suci itu. Sepintas, memang tidak masuk akal. Perjalanan yang begitu jauh itu hanya ditempuh oleh Baginda Nabi Muhammad SAW dalam waktu separuh malam. satu peristiwa diluar kebiasaan, aneh dan ajaib. Kejadian ini telah menimbulkan polemik di masyarakat, betulkah Nabi Muhammad SAW melakukan isra` mi'raj dengan jasad dan ruh?

    Berikut ini akan kami tuliskan sedikit tentang kebenaran hikayah tersebut.

    Isra` adalah perjalanan dimalam hari dari Mesjid al-Haram (Makakh) ke Mesjid al-Aqhsa (Palestina). Sedangkan Mi'raj adalah naik ke langit, sampai ke langit yang ketujuh bahkan ketempat yang paling tinggi yaitu Sidrah al-Muntaha. Peristiwa lura biasa ini terjadi pada malam Senin tanggal 27 Rajab 621 M, satu tahu sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Kebenaran Isra` Mi'raj nabi ditegaskan dalam al-Qur`an :

    سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

    Artinya: "Maha suci zat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad SAW) pada suatu malam dari Mesjid al-Haram (Makkah) ke Mesjid al-Aqhsa (Palestina yang kami berkati sekelilingnya untuk kami perlihatkan ayat-ayat kami kepada mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra`, 1).

    Secara gamblang, ayat ini menyatakan bahwa Allah SWT telah memberangkatkan hamba-Nya untuk melakukan safari suci, yaitu isra` mi'raj. Redaksi yang digunakan adalah ksts 'abdih (hamba-Nya). Yang disebut hamba tentu terdiri dari ruh dan jasad. Jasad tanpa ruh disebut mayat dan ruh tanpa jasad tidak bisa dinamakan manusia. Karena yang diberangkatkan oleh Allah SWT adalah seorang hamba termulia, yaitu Nabi Muhammad SAW, maka sudah tentu yang melakukan perjalanan itu ruh dan jasad beliau. Hal itu bukan susuatu yang tidak mungkin. Sangat munkin sekali, sebab beliau tidak berangkat dengan kemauan sendiri, tetapi Allah-lah yang berkehendak. Tak ada sesuatu yang mustahil bagi Allah SWT jika Dia menghendaki.


    Ibarat Seekor semut yang "menumpang" naik pesawat terbang dari Jakarta menuju Aceh, kemudian kembali lagi ke Jakarta. Yang pasti kaum semut tidak akan percaya akan cerita sisemut yang telah melakukan perjalanan dalam waktu sesingkat itu. Tapi hal itu sangat mungkin terjadi, sebab ia memakai kendaraan yang kecepatannya tidak pernah terbayang oleh kaum semut yang lain. Begitu juga peristiwa Isra` Mi'raj Nabi Muhammad SAW, diamana peristiwa yang tidak akan terbayangkan oleh akal manusia., sebab yang digunakan Nabi SAW adalah kendaraan yang kecepatannya diluar jangkauan serta tidak pernah terbayangkan oleh akal manusia, yakni Buraq.


    Oleh karena itu mayoritas Ulama berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan Isra` Mi'raj dengan ruh dan jasadnya. Imam Nashiruddin Abu Al-Khair Abdullah Bin Umar al-Bhaidhawi mengatakan:

    "Dan diperselisihkan apa Isra` Mi'raj terjadi pada waktu tidur (sekedar mimpi) ataukah dalam keadaan sadar? Dengan ruh (saja) atau sekaligus ruh dan jasadnya? Mayoritas ulama berpendapat bahwa Allah SWT  meng-isra`kan Nabi Muhammad SAW dengan jasadnya (dari Makkah al-Haram) ke Mesjid al-Maqdis kemudian menaikkan beliau ke beberapa langit sampai berhenti di Sidrah al-Muntaha ." (Anwar al-Tanzil wa Asrar al Ta'wil, Juz I, hal 576).
    Paparan ini menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan Isra` Mi'raj dengan jasad dan ruhnya. Sepintas muncul pertanyaan di benak kita, bisakah hal itu terjadi?  Pertanyaan ini sudah sejak awal terjadi. Orang-orang Qurays Makkah tidak ada yagn memprcayai peristiwa ajaib tersebut. Hanya Abu Bakr R.A dan beberapa orang yang kokoh imannya yang langsung mengimani peristiwa tersebut, bahkan Abu Bakr R.A berkata, "Jangankan peristiwa itu, lebih aneh dari itupun akau percaya, kalau Nabi Muhammad yang mengatakannya". Itulah sebabnya beliau diberi gelar al-Shiddiq (orang yang membenarkan Nabi Muhammad SAW).


    Sumber: Fiqh Tradisional
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Nabi Isra' Mi'raj Dengan Ruh beserta Jasadnya, Benarkah? | Dakwatuna Rating: 5 Reviewed By: Islam News
    Scroll to Top